Minggu, 29 Mei 2011

Bunga Kembodja Terima Ambulance dan Rp 10 Juta dari Pos.






Foto 1 : H. Marto WS, Ketua PPPos Wilsus KTPST didampingi H. Hanafi Kosasih, H. Tjetjep Djuhanda, H. Deddy Ruskanda.

Foto 2 dan 3 : Serahterima ambulance dan dana bantuan 10 juta rupiah.

Foto 4 : Sambutan oleh Ketua YBK dan Ketua Satgas Pemulasaraan Jenazah PPPos.

Foto 5 : Bagian dalam kendaraan ambulance.

Diawali dengan penyampaian surat nomor 31/YBK/BD/XII/2010 tanggal 20 Desember 2010, Yayasan Bunga Kembodja (YBK) Perwakilan Bandung yang dipimpin oleh H. Suprapto Suradji mengajukan permohonan bantuan mobil jenazah/ambulance kepada PT Pos Indonesia; Jawaban dari surat itu pada hari ini Selasa 24 Mei 2011 bertempat di kantor YBK Jalan Gedebage Selatan RT 01/RW 02 Kel. Rancabolang, Kec. Gedebage Bandung, Yayasan yang bergerak dibidang pelayanan kematian tersebut menerima bantuan sebuah mobil ambulance dan dana bantuan sebesar 10 juta rupiah yang diserahkan oleh Direktur Utama PT Pos Indonesia I Ketut Mardjana. Penyerahan tersebut disaksikan pula oleh Camat Gedebage, Ketua PPPos Wilsus Kantor Pusat, Marto WS beserta Pengurus PPPos lainnya, sesepuh insan pos H. Marsoedi MP, Direktur SDM dan Umum PT Pos Indonesia H. Entis Sutisna beserta staf. Bantuan kendaraan itu sangat bermanfaat bagi Yayasan Bunga Kembodja untuk meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat, bukan hanya untuk melayani pengangkutan jenazah, tetapi dengan adanya ambulance, yayasan tersebut dapat pula mengembangkan pelayanannya dengan menyediakan jasa antar jemput orang sakit dari rumah sakit ke tempat tinggalnya atau sebaliknya. Selama ini Bunga Kembodja sudah memiliki empat buah kendaraan mobil jenazah untuk menjemput mayit dari rumah sakit sampai mengantarkannya ke kuburan. Mobil jenazah tidak pernah digunakan untuk mengangkut orang sakit. Dengan adanya bantuan sebuah mobil ambulance, kedepannya yayasan ini bisa pula memberikan layanan pengantaran orang sakit.

Yayasan dana kematian Bunga Kembodja yang berstatus organisasi sosial, berkantor Pusat di Jalan Raya Pasar Minggu No. 19 Jakarta Selatan 12510, dipimpin oleh H.M. Zainuddin. Adapun Perwakilan Bandung dipimpin oleh Pelaksana Harian H. Suprapto Suradji yang juga sebagai anggota Legiun Veteran. YBK Perwakilan Bandung wilayah kerjanya meliputi Kodya Bandung, Kabupaten Bandung termasuk didalamnya Cimahi, Lembang, Rancaekek. Yang saat ini untuk wilayah Bandung keanggotaannya dikoordinir oleh 148 kelompok. Salah satu kelompok yang bernomor 120 adalah Kelompok Posindo yang dikomandoi oleh H. Satimin Abdurrachman. Khusus untuk kelompok Posindo sudah terdaftar 193 kartu anggota atau 345 jiwa tertanggung. Peserta dana kematian ini adalah pensiunan pos yang berdomisili di Bandung. Layanan Iuran Kematian bagi para pensiunanpos dilakukan oleh H. Deddy Ruskanda di Kp Cihapit dan oleh H. Chairul Anwar di Kp Asia Afrika pada setiap awal bulan. Sampai saat ini belum ada anggota YBK yang berasal dari pegawai pos yang masih aktif. Dengan demikian Kelompok 120 masih bisa mengembangkannya hingga melayani pegawai aktif. Yayasan dana kematian Bunga Kembodja melayani pemulasaraan jenazah untuk Muslim maupun untuk Kristen. Layanan YBK kepada para pensiunan pos sudah berlangsung sejak tahun 2006. Kerjasama ini dilandasi MOU YBK dgn Satgas Pemulasaraan Jenazah & Perhajipos tgl 9 Mei 2006 No. 020/YBK/BD/SP/V/2006; No. 05/Sat PJ/V/2006.

Perkembangan Keanggotaan YBK 2007 – 2011 untuk kelompok Posindo :

Tahun

Jml Kartu

Jml Jiwa

Meninggal

Mutasi

2007

139




2008

154

310

2

4

2009

172

342

3

4

2010

191

340

1


2011

193

345



Beberapa Layanan YBK untuk Anggota :

Perihal

Muslim

Kristen

Komisaris

1

2

3

4

Uang Pendaftaran

Rp 40.000,-

Rp 40.000,-

Bebas

Iuran Bulanan : Gol A

Gol B

50 th kebawah Rp 4.000,-

50 th keatas Rp 5.000,-

Rp 6.000,-

Bebas

Menerima Uang Duka Wafat :

Golongan A

Golongan B

Tidak Dapat

Rp 55.000,-

Tidak dapat

Rp 150.000,-

Menerima :

Uang Transport

Penyetoran Uang Iuran

Penyetoran uang pangkal

-

-

-

-

-

-

Rp 10.000,-

10 %

10 %

Layanan yang diterima anggota :

Kain kafan

Kapas

Tikar pandan

Air mawar

Bubuk cendana

Kapur Barus

Sabun mandi

Papan dinding Ari 12 lbr

Papan nisan

Bak mandi jenazah

Layanan memandikan

Mensholatkan

Memakamkan dan doa

Kendaraan jenazah

Potongan 10 % utk keluar kota,

Potongan 10 % utk peti.

Peti jenazah standar

Pinjaman kaki peti

Kain Putih

Kapas

Handuk

Sabun mandi

Sarung tangan

Kaos kaki

Tule Kristen perak special (Bordir Salib)

Papan salib

Kendaraan jenazah

Potongan 10 % uutk luar kota.

Potongan 10 % pembelian peti jenazah.

Idem:

2(Layanan untuk Muslim )

atau 3 (Layanan untuk Kristen)

Persiapan keluarga yang berduka yang tidak disediakan YBK :

Pengurusan tanah makam

Ruang utk memandikan

Bak Air, Ember, Gayung.

Kain batik panjang.

Handuk.

Bunga tabur.

Bunga ronce.

Pengurusan tanah

Bunga tabur.

Bunga Ronce.

Bunga salib .

Buket tangan.


Anggota yg tidak memanfaatkan

Layanan YBK, mendapatkan penggantian perawatan :

Usia 5 th kebawah

Usia 5 th keatas

Rp 40.000,-

Rp 50.000,-

Rp 80.000,-

Rp 130.000,-


Bantuan Pos Indonesia

Didasari untuk membina kedekatan hati nurani antara pegawai pos dengan masyarakat sekitarnya dimana keberadaan entity kantor pos yang tersebar mencapai kecamatan dan desa/kelurahan diseluruh Indonesia, maka PT Pos Indonesia berkewajiban menyisihkan sebagian keuntungannya untuk dikembalikan kepada masyarakat melalui program CSR. Dalam tahun 2011 ini perusahaan telah menganggarkan sebesar 3 milyar rupiah untuk program CSR-nya. Program tersebut meliputi :

1. Bidang Pendidikan berupa beasiswa, sumbangan sarana pendidikan, pelatihan kejuruan bagi remaja putus sekolah. (Kerjasama dengan lembaga usaha yang dimiliki oleh Pesantren/Koperasi Pesantren di wilayah Divre VII berupa pemberian sarana komputer untuk kegiatan usaha terkait. Dengan Universitas Negeri Semarang dalam hal pemberian pelatihan bagi pengusaha kecil di bidang pertanian).

2. Bidang kesehatan dan kesejahteraan berupa pengobatan bagi masyarakat miskin dan bantuan sarana kesehatan. (Kegiatan peduli kesehatan pensiunan berupa pengobatan gratis di wilayah Jakarta Barat dan Serang).

3. Bidang kebersihan dan keindahan lingkungan berupa tindak lanjut program penanaman 1 milyar pohon yang dicanangkan pemerintah. (Penghijauan berupa sumbangan 500 bibit pohon kepada Walikota Bandung, penanaman 800 bibit pohon buah-buahan dan pohon pelindung di kampus UNPAD Jatinangor dan penanaman bibit pohon langka di Kawasan Suci di Denpasar dalam program Bali Go Green).

4. Bidang seni budaya dan olahraga berupa pelestarian budaya dan seni.

5. Bidang keagamaan dan kepedulian sosial berupa bantuan untuk kegiatan dan bantuan sosial bagi masyarakat miskin dan korban bencana. (Bantuan kepada korban bencana alam di wilayah Yogyakarta, Aceh dan recovery pasca gempa di Padang serta daerah-daerah lainnya).

Disadari oleh PT Pos Indonesia bahwa masih banyak masyarakat sekitar yang membutuhkan bantuan dana. Disisi lain pos mengharapkan dimasa yang akan datang bisnisnya akan semakin maju dan memberikan keuntungan bagi PT Pos Indonesia. Sejalan dengan keuntungan yang meningkat maka akan semakin besar pula dana CSR yang bisa disisihkan oleh perusahaan untuk disalurkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Untuk itu Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana, memohonkan bantuan do’a dari para hadirin yang datang pada acara tersebut. ”Mohon do’a dan dukungannya semoga Pos semakin maju bisnisnya”, demikian Ketut Mardjana.

Untuk memajukan bisnisnya, PT Pos Indonesia sudah menyiapkan Program Revitalisasi Pos Indonesia Tahun 2011 – 2015. Dengan motto barunya yakni ”On Time Every Time”, I Ketut Mardjana optimistis perusahaan yang dipimpinnya ini akan dapat meningkatkan pendapatannya. Bisnis intinya yakni Mail, Paket, Logistik dan Layanan Transaksi Keuangan serta Keagenan pada tahun 2015 diprediksi akan dapat mendongkrak pendapatan perusahaan. ”Saat ini perusahaan kami baru menguasai 13,5 persen pangsa pasar nasional bisnis mail. Ini masih dibawah perusahaan jasa titipan (penyelenggara pos swasta) TIKI, JNE yang bisa menguasai 23 persen market share. Untuk layanan kiriman surat dan dokumen, PT Pos mentargetkan bisa meraih 30 persen dari pasar kiriman surat pada 2015 y.a.d”, demikian Mardjana menegaskan.

Memang sangatlah menyedihkan sebuah Badan Usaha Milik Negara yang semula mempunyai hak memonopoli kiriman pos berupa suratpos, warkatpos dan kartupos, kini harus bersaing bebas dengan lebih dari 900 jasa titipan tanpa memiliki lagi hak monopoli. Namun pasar tetap harus direbut. Demikian penegasan Dirutpos. Untuk itu sudah dilakukan langkah-langkah perbaikan infra struktur bisnis, yaitu berupa pembenahan mail procesing berbasis Information Technology (IT Base); Pengembangan transportation; Hub point to point terutama untuk kiriman express tanpa harus melalui mail procesing center (MPC); Sosialisasi produk ke masyarakat internal dan eksternal; Peningkatan kualitas SDM dengan menanamkan budaya kerja perusahaan dan lain-lain.

Bicara tentang Culture, I Ketut Mardjana mengemukakan tentang ” Cinta Pos ” yang ditanamkan kepada karyawannya yaitu berupa singkatan dari Customer Oriented, Integrity, Network, Team work, Accountability, Profesional, Obsesi dan Spiritual.

Berkaitan dengan core bisnis jasa keuangan, I Ketut Mardjana menjelaskan bahwa bisnis ini akan terus dipertahankan. Apalagi PT Pos Indonesia mempunyai kekuatan jaringan layanan yang menjangkau daerah-daerah terpencil; Hal ini bisa disinergikan dengan bank-bank besar yang ingin juga mengembangkan layanannya hingga mencapai konsumen diplosok-plosok, PT Pos akan merangkul bank tersebut.

Berbeda halnya dengan layanan logistik. PT Pos akan membentuk anak perusahaan logistik agar bisa fokus menggarap bisnis ini, antara lain dengan menjadikan kantor-kantorpos sebagai gudang logistik.

Mengakhiri acara ini, Dirutpos didampingi Dir SDM dan Umum Pos serta Camat Gedebage berkenan meninjau peralatan/perlengkapan untuk pemulasaraan jenazah yang disediakan oleh Yayasan Bunga Kembodja. (Chairul Anwar/ Pengurus Satgas Pemulasaraan Jenazah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar